UJI MOLEKUL HAYATI DAN REAKSI KIMIANYA
Uji Molisch
Uji molisch adalah uji kimia
kualitatif untuk mengetahui adanya karbohidrat. Uji Molisch dinamai sesuai
penemunya yaitu Hans Molisch, seorang alhi botani dari Australia. Uji ini
didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat membentuk cincin furfural
yang berwarna ungu. H2SO4 pekat (dapat digantikan asam
kuat lainnya) berfungsi untuk menghidrolisis ikatan pada sakarida untuk
menghasilkan furfural. Furfural ini kemudian bereaksi dengan reagent Molisch,
α-naphthol membentuk cincin yang berwarna ungu. Reaksi positif ditandai dengan
munculnya cincin ungu di purmukaan antara lapisan asam dan lapisan sampel. H2SO4
pekat perlahan-lahan dituangkan melalui dinding tabung reaksi agar tidak sampai
bercampur dengan larutan atau hanya membentuk lapisan.
Reaksi yang terjadi adalah :
Uji Fehling
Uji Fehling bertujuan untuk
mengetahui adanya gugus aldehid. Reagent yang digunakan dalam pengujian ini
adalah Fehling A (CuSO4) dan Fehling B (NaOH dan KNa tartarat). Pemanasan dalam
reaksi ini bertujuan agar gugus aldehida pada sampel terbongkar ikatannya dan
dapat bereaksi dengan ion OH- membentuk asam karboksilat. Cu2O
(endapan merah bata) yang terbentuk merupakan hasil sampingan dari reaksi
pembentukan asam karboksilat.
Reaksi yang terjadi dalam uji
fehling adalah :
Uji Xantoprotein
Uji xantoprotein merupakan uji
kualitatif pada protein yang digunakan untuk menunjukkan adanya gugus benzena
(cincin fenil). Asam amino yang menunjukkan reaksi positif untuk uji ini adalah
tyrosin, phenilalanin, dan tryptophan. Reaksi positif ada uji xantoprotein
adalah munculnya gumpalan atau cincin warna kuning. Pada uji ini, digunakan
larutan HNO3 yang berfungsi untuk memecah protein menjadi gugus
benzena.
Uji Ninhydrin
Uji
Ninhydrin berfungsi untuk menguji adanya gugus asam amino bebas. Uji ini
dilakukan dengan cara menambahkan reagen ninhydrin pada sampel, kemudian
dipanaskan. Reaksi positif dari uji ini adalah adanya perubahan warna
sampel menjadi biru atau hijau.
Komentar