CHEMINFO
Pear (Pyrus communis)
Menurut The George
Mateljan Foundation (2006), kandungan serat pangan pada buah pir termasuk
dalam kategori baik. Mengkonsumsi satu buah pir memenuhi 19,8 persen kebutuhan
tubuh akan serat pangan setiap hari. Selain untuk menurunkan kadar kolesterol,
kandungan serat pangannya sangat berguna untuk sistem pencernaan. Konsumsi serat
dalam jumlah yang cukup sangat baik unutk mengatasi sembelit dan aman untuk
lambung yang sensitif atau radang usus.
Kandungan serat dan tembaga pada buah pir juga dapat
mencegah terjadinya kanker kolon. Kandungan serat yang tinggi menjadikan buah
pir sangat baik bagi penderita diabetes. Kadar kolesterol yang tinggi dalam
tubuh akibat kurang tepatnya konsumsi makanan kerap menyebabkan munculnya
penyakit berbahaya. Buah pir memiliki zat yang bermanfaat untuk mengendalikan
kolesterol. Kandungan Pektin dalam buah pir bisa menurunkan kolesterol dan
mencegah diabetes.
Pektin berkontribusi pada 20 persen penurunan kolesterol. Seperti
gel, Pektin ini membentuk penghalang fisik untuk mencegah kolesterol diserap
dari usus. Pektin juga mencegah kolesterol yang diserap oleh hati yang nantinya
akan diubah menjadi molekul lipoprotein densitas rendah (LDL). Pektin sendiri
adalah zat atau tipe gula yang ditemukan pada buah-buahan dan sayuran. Pektin dianggap
sebagai bentuk serat larut dan menawarkan manfaat kesehatan yaitu menurunkan
tingkat kolesterol dalam darah.
Dalam salah satu penelitian, buah pir menunjukkan beberapa
efektivitas tertentu untuk mengurangi jumlah kolesterol yang diproduksi oleh
hati. Buah dan sayuran lainnya yang memiliki kandungan Pektin tinggi termasuk
apel, kacang-kacangan, pisang, wortel, ceri, dan buah jeruk. Pektin mengurangi
penyerapan glukosa yang dapat menurunkan kadar kolesterol dengan mencegah
lonjakan gula darah dan tingkat trigliserida. Pektin bekerja dengan membentuk
gel tebal yang menjaga makanan meninggalkan perut dalam waktu yang lebih lama.
Selain itu Pektin juga berperan sebagai pelindung yang
melapisi usus dan melindungi usus dari cidera dan infeksi. Pir juga memiliki
indeks glikemik yang cukup rendah, sehingga merupakan camilan aman untuk
orang-orang yang menderita diabetes. Buah ini mampu mencegah lonjakan gula
darah dan membantu mengontrol kadar glukosa dalam darah.
Manfaat buah pir juga dapat melindungi tubuh kita dari
berbagai jenis kanker. Selain mampu mengikat kolesterol, serat dalam buah pir
juga dapat mengikat dan membantu menghilangkan bahan kimia jahat yang merupakan
salah satu penyebab kanker di usus besar, sehingga dapat membantu mengurangi
resiko kanker usus besar. Buah pir mengandung asam klorogenat (chlorogenic acid) yang merupakan salah
satu bagian dari asam hidroksi sinamat (hydroxy
cinnamic acid).
Asam hidroksi sinamat ini berperan sebagai antioksidan yang
dapat membendung pembentukan sel kanker. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa
asam tersebut juga mampu mencegah
pertumbuhan bakteri Shigella sonnei,
yang menjadi penyebab penyakit pada saluran pencernaan. Asam hidroksi sinamat
juga dapat mencegah terjadinya kanker kolon. Kemampuan tersebut dimiliki karena
asam itu dapat mengikat nitrat di dalam perut, sehingga menghambat terbentuknya
nitrosamin.
Nitrosamin merupakan senyawa karsinogenik (penyebab kanker)
yang sangat potensial di dalam tubuh. Kandungan sel-sel batu pada daging buah
pir juga dapat mengurangi polip usus besar. Menurut penelitian terbaru dari
Cornell University, kulit pir mengandung antioksidan quercetin yang dapat melawan penyakit Alzheimer. Pir dapat mencegah osteoporosis, karena buah pir
memiliki zat boron yang dibutuhkan tubuh untuk mempertahankan kalsium.
Sumber :
Yunila, Wira. 2013. 20
Buah Sakti Tumpas Berbagai Macam Penyakit. Buku Pintar. Yogyakarta.
Komentar