Mengenal Naegleria fowleri: Amuba Pemakan Otak
Fabrizio Stabile sedang memotong rumput di halaman rumah saat ia
merasakan sakit kepala yang tak tertahankan pada Minggu (16/9/2018) silam. Ia
pun memutuskan untuk tidur usai menenggak obat agar badannya kembali sehat.
Tapi, sakit kepala tersebut tak kunjung hilang hingga hari Senin, (17/9/2018).
Bukannya membaik, Fabrizio justru kesusahan untuk bangun dari
tempat tidur dan kesulitan berbicara dengan baik. Sang ibu lantas mengontak
nomor darurat 911 dan pria berusia 29 tahun tersebut langsung dilarikan ke
rumah sakit.
Setelah dilakukan observasi, dokter menduga Fabrizio menderita
meningitis karena bakteri sebab ia menunjukkan gejala demam dan pembengkakan
otak. Pengobatan yang sesuai lalu diberikan padanya tapi tubuh Fabrizio tak
memberikan respon. Di sisi lain, tes darah untuk mengetahui macam penyakit akibat virus atau bakteri yang menyerang Fabrizio kerap menunjukkan hasil
negatif.
Pihak keluarga maupun rumah sakit akhirnya mengetahui bahwa
laki-laki tersebut positif terinfeksi amuba Naegleria fowleri pada
Kamis, (20/9/2018). Namun, nyawa Fabrizio tak dapat tertolong sebab ia
dinyatakan mengalami mati otak pada Jumat (21/9/2018).
Seperti yang dilaporkan CBS News, Fabrizio diduga terinfeksi amuba
Naegleria fowleri setelah dirinya mengunjungi BSR Cable Park’s Surf Resort di
kota Waco, Texas. Saat ini, resor tersebut ditutup sampai hasil pemeriksaan
dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) terhadap sampel air
selesai dilakukan. Sementara itu, pemilik BSR Cable Park’s Surf Resort Stuart E.
Parsons Jr. mengatakan bahwa kolam yang ia kelola telah mengikuti pedoman dan
rekomendasi mengenai Naegleria fowleri dari CDC.
Pada tahun 2016, remaja berusia 18 tahun bernama Lauren Seitz juga
meninggal gara-gara terinfeksi amuba yang sama seperti yang menyerang Fabrizio. CNN mengatakan bahwa organisme tersebut masuk ke tubuh Seitz saat ia bermain
arung jeram di National Whitewater Center. Seitz mampir ke pusat kegiatan luar
ruangan di Charlotte, California utara tersebut saat mengadakan tur musik dengan
40 anggota gereja. Ia meninggal 11 hari kemudian usai kembali dari pesiar.
Amuba Pemakan Otak
Dilansir situs CDC, Naegleria fowleri merupakan organisme
bersel satu yang hidup di perairan hangat seperti danau, sungai, dan sumber air
panas serta tanah. Hany Elsheikha, associate professor Parasitologi
University of Nottingham, mengatakan bahwa parasit ini dapat menyebabkan
peradangan otak parah yang disebut denganmeningoencephalitis amebic primer. Karena
organisme ini mampu menghancurkan jaringan otak, ia lantas dijuluki sebagai
amuba pemakan otak.
Lebih lanjut, CDC menjelaskan bahwaNaegleria fowleri menginfeksi
manusia lewat air yang terhisap oleh hidung ketika menyelam di perairan hangat
seperti danau atau sungai. Di beberapa kasus, amuba jenis ini juga bisa masuk
dalam tubuh melalui air yang terhirup saat berenang di kolam renang minim zat
klorin.
Aktivitas keagamaan yang mensyaratkan pembersihan hidung
menggunakan air, di sisi lain, juga dapat menyebabkan Naegleria fowleri
ada dalam badan seseorang. Namun, CDC menekankan manusia tak akan terinfeksi Naegleria
fowleri lewat aktivitas konsumsi minuman yang airnya telah terkontaminasi.
Apabila amuba Naegleria fowlerimenginfeksi manusia maka
tubuh akan menunjukkan beberapa gejala yang oleh CDC dibagi menjadi dua
tahapan. Pertama, seseorang akan merasakan sakit kepala yang parah, demam,
mual, dan muntah. Apabila infeksi tersebut tak diintervensi dengan obat maka
gejala seperti leher terasa kaku, kejang, berhalusinasi, serta mengalami koma
akan terjadi.
CDC menyatakan bahwa gejala di atas hampir mirip dengan meningitis
akibat bakteri sehingga dokter kerap kesulitan mendiagnosis meningoencephalitis
atau radang otak parah akibat Naegleria fowleri.
Kasus infeksi Naegleria fowleri terbilang jarang tapi
selalu berakibat fatal. Seperti dilaporkan The New York Times, ada
143 kasus infeksiNaegleria fowleri di Amerika yang terjadi sejak tahun
1962 hingga 2017 dan hanya 4 orang yang selamat dari serangan amuba tersebut.
Selain di Amerika, kasus infeksi Naegleria fowleri juga terjadi
di negara di kawasan Asia Tenggara seperti Thailand dan Vietnam. Mereka yang
terinfeksi amuba jenis ini rata-rata memiliki pengalaman melakukan aktivitas
yang berkaitan dengan air seperti berenang di kanal, sungai, atau kolam renang.
Meski kasus infeksi Naegleria fowleri tak sering terjadi
tapi langkah untuk mencegah amuba jenis tersebut masuk dalam tubuh perlu untuk
diketahui. Kepada National Geographic, ahli epidemiologi dari Centers for
Disease Control and Prevention mengatakan bahwa beberapa cara seperti menutup
hidung atau menggunakan klip hidung ketika berenang bisa mencegah masuknya Naegleria
fowleri ke dalam tubuh. Selain itu, berenang sambil tak mengaduk sedimen di dasar kolam
atau danau dan menjaga agar kepala tetap di atas permukaan air juga dapat
menghindari infeksi amuba Naegleria fowleri.
Sumber : LineToday
Komentar