Ahli Kimia Pertama di Dunia Adalah Seorang Wanita?
Sepanjang sejarah, sudah berderet nama para
ilmuwan yang memberi sumbangsih kepada peradaban. Tentu saja ada juga para ahli
turut berperan, namun namanya tidak dikenal.
Salah
satunya wanita bernama Tapputi. Dia adalah seorang ahli kimia pertama yang diakui dalam sejarah.
Dikutip
dari History Buff, ada
beberapa tablet dengan ukiran huruf-huruf cuneiform yang berasal dari 1.200 SM ditemukan
di antara peninggalan istana Kerajaan Babilonia.
Dalam
tablet-tablet itu disebutkan ada 2 wanita, yaitu Tapputi dan seorang wanita
lain yang namanya belum terbaca, yang merupakan pembuat minyak wangi (parfum).
Tapputi
memiliki julukan "Belatekalim" yang berarti "nyonya rumah tangga".
Selain sebagai pembuat parfum, ia dan rekannya adalah penulis naskah-naskah
tentang seni wewangian.
Salah
satu resep ciptaan Tapputi untuk majikan-majikannya, baik pria dan wanita,
telah melintasi perjalanan waktu. Resep itu adalah racikan "bunga, minyak,
dan calamus," yang ia ramu khusus unutuk sang raja
.
Calamus
adalah tanaman yang lazim dipakai menjadi bahan wewangian di Mesir, Suriah, dan
Arabia.
Hasil
resepnya adalah salep padat yang dibuat dengan merebus bahan-bahan tadi,
dicampur dengan dupa dalam panci. Setelah didinginkan semalaman, bahan itu
disuling menjadi biang wewangian.
Setelah
pemanasan ulang beberapa kali, muncullah bau harum yang dianggap pantas untuk
seorang raja.
Parfum merupakan bentuk racikan yang sangat penting di
masa Mesopotamia purba. Produk demikian diciptakan untuk keperluan agama dan
ritual, sehingga permintaan wewangian meningkat.
Beberapa
cendekiawan mengajukan teori bahwa kaum wanita pada masa itu berkiprah dalam
kancah wewangian karena ketrampilan mereka memasak dan membuat bir.
Dari
dua keahlian tersebut, kaum wanita mengembangkan kemampuan menyuling dan
membuat ekstrak. Dua hal tersebut penting dalam industri parfum.
Komentar