KEBIRI KIMIA




Kebiri (disebut juga pengebirian atau kastrasi) adalah tindakan bedah dan atau menggunakan bahan kimia yang bertujuan untuk menghilangkan fungsi testis pada jantan atau fungsi ovarium pada betina. Pengebirian dapat dilakukan baik pada hewan ataupun manusia.

Pembedahan untuk mengangkat kedua testis atau pengebirian secara kimia secara medis mungkin dilakukan sebagai prosedur pengobatan kanker prostat. Pengobatan dengan mengurangi atau menghilangkan asupan hormon testosteron -baik secara kimia ataupun bedah dilakukan untuk memperlambat perkembangan kanker. Hilangnya testis yang berarti hilangnya pula hormon testosteron mengurangi hasrat seksual, obsesi, dan perilaku seksual.

Berbagai macam hukuman tengah dipikirkan untuk membuat pelaku kejahatan seks, terutama terhadap anak-anak, jera dengan perbuatannya. Salah satu opsi yang muncul ialah hukuman kebiri terhadap pelaku kejahatan seksual terhadap anak-anak (paedofil).

Kebiri kimiawi dilakukan dengan cara memasukkan bahan kimiawi antiandrogen, baik melalui pil atau suntikan ke tubuh seseorang dengan tujuan untuk memperlemah hormon testosteron. Secara sederhana, zat kimia yang dimasukkan ke dalam tubuh itu akan mengurangi bahkan menghilangkan kemampuan ereksi, libido atau hasrat seksual.

Negara-negara Amerika Serikat, Moldova, Estonia, Argentina, Australia, Israel, Selandia Baru, Korea Selatan dan Rusia sudah menerapkan kebiri kimia bagi pelaku paedofil.

Hukuman kebiri kimia berupa suntik antiandrogen, seperti diwartakan KOMPAS.com diketahui mempunyai dampak negatif yaitu mempercepat penuaan tubuh. Cairan antiandrogen yang disuntikkan ke dalam tubuh mengurangi kerapatan massa tulang sehingga tulang keropos dan memperbesar risiko patah tulang. Obat itu juga mengurangi massa otot dan meningkatkan lemak yang menaikkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

"Jika pemberian antiandrogen dihentikan, dorongan seksual dan fungsi ereksi seseorang akan muncul lagi," kata Wimpie. Dengan demikian kebiri kimiawi tidak bersifat permanen, namun sementara saja. Kebiri kimia tidak "menyembuhkan" perilaku penjahat seksual karena saat masa hukuman selesai, pelaku masih bisa mengulangi kejahatannya jika pemicunya melakukan kejahatan seksual tak ditangani.

Menurut Republika Online, prosedur kebiri kimia di Rusia dilakukan setelah pengadilan meminta laporan psikiater forensik untuk menindaklanjuti langkah medis terhadap si pelaku. Kemudian pengadilan akan menyuntikkan zat depo-provera yang berisi progesteron sintetis ke dalam tubuh si pesakitan. Dengan menyuntikkan lebih banyak hormon wanita ke tubuh pria maka ini akan menurunkan hasrat seksual.

Setelah menjalani kebiri kimia, pelaku kejahatan pedofilia akan menjalani hukuman kurungan. Mereka baru bisa mengajukan bebas bersyarat setelah menjalani 80 persen masa hukuman.

Pengertian Efek samping Antiandrogen

Antiandrogen merupakan lawan reseptor hormon. Senyawa ini bekerja dengan menghalangi efek biologis dari androgen, atau hormon seks pria, melalui obstruksi atau persaingan untuk situs pengikat sel. Dengan menghambat kemampuan untuk testosteron untuk mengikat, ini lawan androgen menyebabkan penurunan produksi testosteron dalam tubuh secara keseluruhan.

Dokter meresepkan antiandrogen untuk mengobati berbagai isu, termasuk kanker prostat, jerawat dan pola kebotakan laki-laki. Mereka telah menunjukkan keberhasilan dalam pengobatan sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan biasanya digunakan untuk meringankan gejala hirsutisme, atau pertumbuhan rambut yang berlebihan. Mereka digunakan oleh perempuan transeksual selama terapi pergantian seks dan untuk mengobati gangguan seksual laki-laki. Beberapa program pelaku seks yang terdaftar mengelola antiandrogen untuk para pelaku untuk mengurangi dorongan seksual dan risiko tindak berulang.

Selama pengobatan kanker prostat, antiandrogen memproduksi testosteron lebih rendah. Antagonis reseptor hormon sering diberikan sebelum dan setelah terapi radiasi. Ketika dikombinasikan dengan terapi hormon lainnya, antiandrogen memperlambat perkembangan kanker prostat dan dapat mengurangi rasa sakit jika kanker telah menyebar ke tulang di dekatnya. Penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan antagonis androgen meningkatkan tingkat kelangsungan hidup untuk pria yang telah didiagnosis dengan kanker prostat.

Ada dua jenis antiandrogen ini: murni, atau nonsteroid, dan steroid. Flutamide adalah contoh dari antiandrogen murni. Ini adalah salah satu obat utama diresepkan selama pengobatan kanker prostat dan menurunkan kadar androgen berlebih pada wanita dengan PCOS.

Spironolakton diklasifikasikan sebagai antagonis androgen steroid. Diuretik ini sering diresepkan dalam pengobatan hirsutisme. Wanita yang menderita PCOS sering mengalami pengurangan sukses dalam gejala mereka jerawat atau rambut rontok. Ketika diberikan kepada laki-laki, obat ini tidak boleh disertai dengan suplemen kalium untuk mengurangi risiko hiperkalemia, atau tingkat abnormal tinggi kalium dalam darah.

Ketokonazol, lain antiandrogen sering diresepkan, bekerja sebagai spektrum luas anti-jamur. Obat-obatan seperti finasteride dan dudasteride mengobati pola kebotakan laki-laki. Antiandrogen steroid sintetis lainnya termasuk dalam pil KB.

Efek samping yang disebabkan oleh pengobatan antiandrogen termasuk mual, diare, penurunan gairah seks, kesulitan ereksi, jumlah sel darah merah yang rendah, pembesaran payudara dan masalah hati. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan osteoporosis, penyakit yang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah.

Antiandrogen yang benar-benar kontraindikasi selama kehamilan. Penelitian jelas menunjukkan bahwa janin laki-laki terkena antagonis androgen dalam rahim menderita demasculinization permanen. Efek samping tercatat dari studi tingkat laki-laki termasuk malformasi genital sebuah hipospadia tersebut dan lingga sumbing, tidak ada atau berkurang seks kelenjar aksesori dan retensi puting.

Referensi:
http://www.sridianti.com/pengertian-efeksamping-antiandrogen.html
http://beritagar.id/artikel/sains-tekno/apa-dan-bagaimana-kebiri-kimiawi-bagi-paedofil
http://wikipedia.com

Komentar